Berita

Bos Sritex Bantah PHK 2.500 Karyawan, Hanya Libur Sementara Karena Krisis Bahan Baku

  • November 13, 2024
  • 2 min read
[addtoany]
Bos Sritex Bantah PHK 2.500 Karyawan, Hanya Libur Sementara Karena Krisis Bahan Baku

Sorotreporter.com – PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex), salah satu perusahaan tekstil terbesar di Indonesia, memberikan klarifikasi terkait isu pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 2.500 karyawannya. Direktur Utama Sritex, Iwan Setiawan Lukminto, menegaskan bahwa tidak ada PHK yang dilakukan perusahaan.

Sebaliknya, karyawan hanya diliburkan sementara akibat kekurangan bahan baku yang menghambat kegiatan produksi.

“Kami tidak melakukan PHK, ini hanya libur sementara karena krisis bahan baku yang melanda,” jelas Iwan Setiawan Lukminto.

Ia menambahkan bahwa langkah ini merupakan solusi sementara yang terpaksa diambil perusahaan agar bisa menyesuaikan kapasitas produksi sesuai dengan ketersediaan bahan baku yang semakin terbatas.

Gangguan dalam rantai pasokan global menjadi penyebab utama kelangkaan bahan baku yang dialami Sritex. Iwan menjelaskan bahwa saat ini, industri tekstil menghadapi tantangan besar karena keterlambatan pengiriman bahan baku dari luar negeri.

“Industri ini sangat bergantung pada bahan baku impor, dan ketika ada keterlambatan atau pengurangan pengiriman, otomatis kegiatan produksi kami ikut terdampak,” katanya.

Iwan juga menekankan komitmen perusahaan untuk kembali mempekerjakan karyawan yang diliburkan setelah situasi pasokan membaik.

“Kami berharap bisa segera mengembalikan seluruh karyawan ke posisi semula begitu bahan baku tersedia dengan lancar. Perusahaan juga sedang bekerja keras mencari solusi alternatif untuk mengatasi hambatan ini,” ujarnya.

Sritex juga sedang melakukan berbagai upaya untuk memastikan bahwa kondisi ini tidak berkepanjangan. Di antaranya, Sritex terus menjajaki potensi pemasok baru dan memperluas jaringan pemasok agar masalah serupa dapat dihindari di masa mendatang.

“Kami tidak ingin kejadian ini merusak kesejahteraan karyawan kami. Semua opsi sedang kami upayakan agar krisis ini bisa segera teratasi,” tambah Iwan.

Berita mengenai libur sementara ini telah menimbulkan perhatian dari berbagai pihak, termasuk serikat pekerja yang turut prihatin atas dampak ekonomi yang mungkin dirasakan para karyawan. Pihak serikat pekerja berharap agar perusahaan dapat mencari solusi yang terbaik bagi karyawan yang terdampak, terutama dalam hal kompensasi selama masa libur tersebut.

Kebijakan ini diambil demi memastikan keberlanjutan operasional perusahaan tanpa harus mengorbankan hak-hak karyawan dalam jangka panjang. Hingga kini, Sritex terus memantau perkembangan rantai pasokan dan berdiskusi dengan para pemasok internasional untuk memastikan ketersediaan bahan baku secara konsisten.