Komisi XII DPR RI Sidak Proyek MNC Lido City: Temuan Pelanggaran Lingkungan dan Penyegelan Lokasi

SorotReporter.com – Panitia Kerja (Panja) Lingkungan Hidup Komisi XII DPR RI yang dipimpin Wakil Ketua Bambang Haryadi melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke proyek Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) MNC Lido City di Bogor, Jawa Barat. Proyek yang dikelola PT MNC Land itu diduga melanggar ketentuan lingkungan hidup, memicu kekhawatiran akan dampak ekologis di kawasan tersebut.
Dalam sidak tersebut, Bambang Haryadi bersama Wakil Ketua Komisi XII Sugeng Suparwoto dan sejumlah anggota DPR didampingi Deputi Bidang Penegakan Hukum Kementerian Lingkungan Hidup (KLH), Rizal Irawan. Salah satu temuan utama adalah buruknya pengelolaan air larian hujan (run-off) yang menyebabkan sedimentasi dan pendangkalan di Hulu Danau Lido.
“Kami menemukan indikasi bahwa PT MNC Land Lido belum melakukan pengelolaan lingkungan yang memadai. Akibatnya, sedimen dari bukaan lahan terbawa ke danau, menyebabkan pendangkalan,” ujar Bambang dalam keterangannya, Senin (10/2).
Lebih serius lagi, menurut Bambang, proyek ini diduga tidak memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) yang sah. Bahkan, AMDAL yang ada ternyata masih menggunakan izin milik perusahaan sebelumnya, bukan PT MNC Land yang saat ini mengelola proyek tersebut.
“Ini sangat tidak logis. Sama saja seperti mengendarai mobil dengan SIM milik orang lain,” tegasnya.
Penyegelan Lokasi dan Permintaan Penghentian Sementara
Komisi XII juga menemukan fakta bahwa proyek ini telah tiga kali diprotes oleh masyarakat setempat. Berdasarkan temuan tersebut, DPR meminta Dirjen Gakkum KLH untuk melakukan penyegelan proyek hingga ada kejelasan perizinan lingkungan.
“Kami meminta manajemen MNC Lido City untuk menghentikan sementara pembangunan hingga izin AMDAL yang sah diperoleh. Kerusakan lingkungan di sini sudah cukup parah, dan kami tidak ingin ada pembiaran lebih lanjut,” tambah Bambang.
Komisi XII DPR RI menegaskan akan terus mengawal perkembangan proyek ini guna memastikan pembangunan berkelanjutan yang sesuai dengan regulasi.
“Kami akan pantau terus hingga ada kejelasan dan perbaikan. Lingkungan bukan sesuatu yang bisa dikorbankan demi kepentingan bisnis semata,” tutupnya.